Sebagai
negara tropis, Indonesia memiliki aneka tanaman buah yang sangat beragam. Akan
tetapi keragaman tanaman buah di Indonesia tidak didukung dengan produksi buah yang
baik. Hal ini terutama untuk tanaman buah yang berumur panjang atau tahunan,
seperti durian, mangga, rambutan, kedondong, dan sebagainya.
Rendahnya produksi buah di Indonesia mengakibatkan kekurangan pasokan buah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Indonesia harus mengimpor beberapa jenis buah dari luar negeri, seperti anggur, apel, durian, jeruk, dll.
Jika dilihat dari posisi strategis Indonesia yang berada di daerah tropis, sebetulnya kekurangan kebutuhan buah dalam negeri tersebut bisa diatasi dengan meningkatkan produksi buah nasional. Tentu saja para petani harus mengetahui tatalaksana pemeliharaan yang benar sehingga bisa meningkatkan produksi tanaman buah.
A. Fungsi Tanaman Buah
Fungsi
utama tanaman buah adalah untuk menghasilkan buah, sebagai tanaman pelindung,
untuk merehabilitasi lahan-lahan kritis, serta untuk mencegah erosi. Selain
itu, tanaman buah yang ditanam di pekarangan rumah juga memiliki fungsi lain,
yaitu sebagai tanaman
hias,
tanaman pelindung atau peneduh, dan tanaman penahan angin.
B. Klasifikasi Tanaman Buah
Dalam
bidang pertanian
tanaman merupakan salah satu unsur penting dalam
membuat usaha tani, jika kita ingin membuat sebuah uaha tani maka kita harus
mengetahui jenis
tanaman apa yang akan kita jadikan sebagai subjek
dalam usaha tani tersebut.
Tanaman buah adalah salah satu jenis tanaman
hortikultura yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dibudidayakan dan
diusahakan. Ada dua kategori yang mudah
dalam mengelompokkan tanaman buah yaitu berdasarkan umur panen dan berdasarkan
cara tumbuh tanaman tersebut.
1.
Berdasarkan Umur
Berdasarkan
umur ada dua kelompok tanaman buah yaitu tanaman buah semusim dan tanaman buah
tahunan.
Tanaman
buah semusim pada umumnya merupakan
tanaman yang hidupnya hanya satu musim saja atau
sekitar kurang lebih tiga bulan dan akan panen ketika
tanaman tersebut mencapai umur maksimal tiga bulan
serta akan layu dan mati ketika setelah di panen hasilnya, contohnya semangka, melon,
blewah, timun suri, dan stroberi.
Buah-buahan
ini dinamakan tanaman semusim, sebab hanya bisa bertahan hidup selama
satu musim tanam, atau sekitar lima bulan. Selanjutnya harus
ditanam lagi dengan benih biji. Khusus stroberi, umur tanamnya
sekitar 10-11 bulan. Selanjutnya harus diremajakan dengan stolon,
umumnya, buah-buahan tanaman semusim berbentuk terna memanjat
dengan sulur. Meskipun semangka dan melon bisa dibudidayakan sepanjang
tahun, umumnya petani baru membudidayakannya pada akhir musim hujan,
hingga panen bisa dilakukan pada musim kemarau. Alasannya,
buah-buahan yang mengandung banyak air ini hanya diminati konsumen pada
musim kemarau. Tanaman buah yang bisa dipercepat saat berbuahnya,
sebenarnya hanya jenis tanaman keras(tanaman tahunan).
Sementara
tanaman tengahan dan tanaman semusim hampir tidak pernah dipercepat saat
berbuahnya. Meskipun pemilihan varietas, lokasi, dan teknik
budi daya juga mampu mempercepat saat berbuahnya. Dulu, semangka hanya
bisa dibudidayakan pada akhir musim hujan(bulan Maret atau April) dan
diharapkan buah bisa dipanen pada puncak musim kemarau, yakni bulan Juli,
Agustus, atau september. Namun, dengan pemilihan varietas
unggul dan teknik budi daya yang benar, saat ini penanaman semangka dan melon
bisa dilakukan sepanjang tahun dengan umur panen lebih pendek, yakni 3-
4 bulan
Sedangkan
tanaman buah tahunan merupakan
tanaman yang hidupnya sepanjang tahun dan akan di
panen sepanjang tahun pula sampai
tanaman tersebut tidak berproduksi lagi tapi harus
menunggu beberapa tahun dari menanam hingga
tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen, contohnya
apel, jeruk, papaya dan lain sebagainya.
Tanaman
tahunan berbentuk pohon, contohnya durian dan mangga. Berbentuk
perdu, contohnya jeruk siam dan delima. Berbentuk terna berkayu
memanjat, contohnya anggur, markisa, dan kiwi.
Meskipun
memanjat dengan sulur(akar panjat), anggur dan markisa dikelompokkan
sebagai tanaman keras(tahunan) karena batangnya berkayu dan umur Aka
tanaman bisa mencapai puluhan tahun. Buah-buahan tanaman keras,
umumnya berkeping dua, kecuali salak yang termasuk jenis palem dan
berkeping satu. Kelapa, lontar, dan aren juga di.
konsumsi sebagai buah dalam bentuk kelapa muda, siwalan, dan
kolang kaling. tetap tanaman ini lebih sering di- kelompokkan
sebagai tanaman industri atau tanaman perkebun-
Ada juga yang menambahkan dengan tanaman buah menengah
Kelompok ini terdiri atas pisang, pepaya, dan nanas. Disebut berumur sedang, karena belum satu tahun sejak tanam sudah berbuah. Tiga atau empat tahun kemudian tanaman harus diremajakan. Umumnya pisang dan nanas merupakan tanaman rakyat hampir tidak pernah TANAM diremajakan. Namun, pisang tanaman dan nanas di perkebunan modern selalu diremajakan. Pisang di perkebunan modern diremajakan setelah lima tahun
untuk memutus rantai penyakit. Populasi anak per rumpun, hanya dipertahankan dua batang. Karena sifatnya ini, pisang, pepaya, dan nanas tidak bisa dikelompokkan sebagai tanaman keras atau tanaman tahunan, melainkan tanaman berumur sedang. Tiga tanaman ini termasuk buah-buahan yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat.
Kelompok ini terdiri atas pisang, pepaya, dan nanas. Disebut berumur sedang, karena belum satu tahun sejak tanam sudah berbuah. Tiga atau empat tahun kemudian tanaman harus diremajakan. Umumnya pisang dan nanas merupakan tanaman rakyat hampir tidak pernah TANAM diremajakan. Namun, pisang tanaman dan nanas di perkebunan modern selalu diremajakan. Pisang di perkebunan modern diremajakan setelah lima tahun
untuk memutus rantai penyakit. Populasi anak per rumpun, hanya dipertahankan dua batang. Karena sifatnya ini, pisang, pepaya, dan nanas tidak bisa dikelompokkan sebagai tanaman keras atau tanaman tahunan, melainkan tanaman berumur sedang. Tiga tanaman ini termasuk buah-buahan yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat.
2. Berdasar Tipe Pertumbuhahn
Sementara penggolongan buah-buahan
berdasarkan Tipe pertumbuhannya dapat dikelompokkan atas
· Buah-buahan pohon, misalnya mangga (Mangifera indica),
Jeruk (Citrus sp), duku (Lansium lappaceum), durian (Durio
zibethinus), rambutan (nephelium lappaceum), manggis (Mangostana
mangosteen) dan lain-lain
· Buah-buhan semak, misal salak (Salaca edulis) dan
nanas (Ananas comosus)
· Buah-buahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa
sp), dan papaya (Carica papaya)
· Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus
vulgaris), melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida)
3.
Buah Klimaterik
dan Non Klimaterik
Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas
respirasi di dalam jaringan buah, buah dapat dikelompokkn menjadi buah
klimakterik dan buah nonklimaterik. Pada buah-buahan yang tergolong klimaterik,
lahu respirasi meningkat dengan tajam selama periode pemalangandan pada
senesen. Beberapa contoh buah klimaterik misalnya apel, pisang, avokad, pepaya,
tomat, dan sebagainya. Sementara itu pada buah tergolong nonklimaterik, tidak
ada perubahan laju respirasi pada akhir periode pematangan. Buah-buah yang
tergolong nonklimaterik, misalnya jeruk (Citrus sp), nanas (Ananas comous),
duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius), rambutan (Nephelium
lappaceum), dan sebagainya.
Video Pembelajaran: komoditas tanaman buah unik
Sumber:
http://catatan-mardinlover.blogspot.co.id/2016/03/teknologi-budidaya-tanaman-hortikultura.html
http://www.wartatani.com/2016/11/mengenali-jenis-jenis-tanaman-buah.html
https://pertaniansehat.com/read/2013/04/17/budidaya-pepaya-sebagai-banker-tanaman-buah-tahunan.html
Tim Penyusun. 2014. Buku Paket Dasar-Dasar
Budidaya Tanaman Buah, Penerbit : Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah
Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia:Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar