Kamis, 02 Februari 2017

Kelompok Tanaman Buah



Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki aneka tanaman buah yang sangat beragam. Akan tetapi keragaman tanaman buah di Indonesia tidak didukung dengan produksi buah yang baik. Hal ini terutama untuk tanaman buah yang berumur panjang atau tahunan, seperti durian, mangga, rambutan, kedondong, dan sebagainya.

Rendahnya produksi buah di Indonesia mengakibatkan kekurangan pasokan buah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Indonesia harus mengimpor beberapa jenis buah dari luar negeri, seperti anggur, apel,
durian, jeruk, dll.

Jika dilihat dari posisi strategis Indonesia yang berada di daerah tropis, sebetulnya kekurangan kebutuhan buah dalam negeri tersebut bisa diatasi dengan meningkatkan produksi buah nasional. Tentu saja para petani harus mengetahui tatalaksana pemeliharaan yang benar sehingga bisa meningkatkan produksi tanaman buah.

A.    Fungsi Tanaman Buah

Fungsi utama tanaman buah adalah untuk menghasilkan buah, sebagai tanaman pelindung, untuk merehabilitasi lahan-lahan kritis, serta untuk mencegah erosi. Selain itu, tanaman buah yang ditanam di pekarangan rumah juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai tanaman hias, tanaman pelindung atau peneduh, dan tanaman penahan angin.

B.     Klasifikasi Tanaman Buah
Dalam bidang pertanian tanaman merupakan salah satu unsur penting dalam membuat usaha tani, jika kita ingin membuat sebuah uaha tani maka kita harus mengetahui jenis tanaman apa yang akan kita jadikan sebagai subjek dalam usaha tani tersebut.
Tanaman buah adalah salah satu jenis tanaman hortikultura yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dibudidayakan dan diusahakan.  Ada dua kategori yang mudah dalam mengelompokkan tanaman buah yaitu berdasarkan umur panen dan berdasarkan cara tumbuh tanaman tersebut.

1.      Berdasarkan Umur
Berdasarkan umur ada dua kelompok tanaman buah yaitu tanaman buah semusim dan tanaman buah tahunan.
Tanaman buah semusim pada umumnya merupakan tanaman yang hidupnya hanya satu musim saja atau sekitar kurang lebih tiga bulan dan akan panen ketika tanaman tersebut mencapai umur maksimal tiga bulan serta akan layu dan mati ketika setelah di panen hasilnya, contohnya semangka,   melon,  blewah, timun suri,  dan stroberi.  



Buah-buahan ini dinamakan tanaman semusim,  sebab hanya bisa bertahan hidup selama satu musim tanam,  atau sekitar lima bulan.  Selanjutnya harus ditanam lagi dengan benih biji.  Khusus stroberi,  umur tanamnya sekitar 10-11 bulan.  Selanjutnya harus diremajakan dengan stolon,  umumnya,  buah-buahan tanaman semusim berbentuk terna memanjat dengan sulur.  Meskipun semangka dan melon bisa dibudidayakan sepanjang tahun, umumnya petani baru membudidayakannya pada akhir musim hujan,  hingga panen bisa dilakukan pada musim kemarau.  Alasannya,  buah-buahan yang mengandung banyak air ini hanya diminati konsumen pada musim kemarau.  Tanaman buah yang bisa dipercepat saat berbuahnya,  sebenarnya hanya jenis tanaman keras(tanaman tahunan).
 Sementara tanaman tengahan dan tanaman semusim hampir tidak pernah dipercepat saat berbuahnya.  Meskipun pemilihan varietas,  lokasi,  dan teknik budi daya juga mampu mempercepat saat berbuahnya. Dulu,  semangka hanya bisa dibudidayakan pada akhir musim hujan(bulan Maret atau April) dan diharapkan buah bisa dipanen pada puncak musim kemarau,  yakni bulan Juli,  Agustus, atau september.  Namun,  dengan pemilihan varietas unggul dan teknik budi daya yang benar, saat ini penanaman semangka dan melon bisa dilakukan sepanjang tahun dengan umur panen lebih pendek,  yakni 3-  4 bulan

Sedangkan tanaman buah tahunan merupakan tanaman yang hidupnya sepanjang tahun dan akan di panen sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut tidak berproduksi lagi tapi harus menunggu beberapa tahun dari menanam hingga tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen, contohnya apel, jeruk, papaya dan lain sebagainya.
Tanaman tahunan berbentuk pohon,  contohnya durian dan mangga.  Berbentuk perdu,  contohnya jeruk siam dan delima.  Berbentuk terna berkayu memanjat,  contohnya anggur,  markisa,  dan kiwi.

Meskipun memanjat dengan sulur(akar panjat),  anggur dan markisa dikelompokkan sebagai tanaman keras(tahunan)  karena batangnya berkayu dan umur Aka tanaman bisa mencapai puluhan tahun.  Buah-buahan tanaman keras,  umumnya berkeping dua,  kecuali salak yang termasuk jenis palem dan berkeping satu.  Kelapa,  lontar,  dan aren juga di.  konsumsi sebagai buah dalam bentuk kelapa muda,  siwalan,  dan kolang kaling.  tetap tanaman ini lebih sering di-  kelompokkan sebagai tanaman industri atau tanaman perkebun-
Ada juga yang menambahkan dengan tanaman buah menengah
Kelompok ini terdiri atas pisang,  pepaya,  dan nanas.  Disebut berumur sedang,  karena belum satu tahun sejak tanam sudah berbuah.  Tiga atau empat tahun kemudian tanaman harus diremajakan.  Umumnya pisang dan nanas merupakan tanaman rakyat hampir tidak pernah TANAM diremajakan.  Namun,  pisang tanaman dan nanas di perkebunan modern selalu diremajakan.  Pisang di perkebunan modern diremajakan setelah lima tahun
untuk memutus rantai penyakit.  Populasi anak per rumpun,  hanya dipertahankan dua batang. Karena sifatnya ini,  pisang,  pepaya,  dan nanas tidak bisa dikelompokkan sebagai tanaman keras atau tanaman tahunan,  melainkan tanaman berumur sedang.  Tiga tanaman ini termasuk buah-buahan yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat.

2.      Berdasar Tipe Pertumbuhahn

Sementara penggolongan buah-buahan berdasarkan Tipe pertumbuhannya dapat dikelompokkan atas
·  Buah-buahan pohon, misalnya mangga (Mangifera indica), Jeruk (Citrus sp), duku (Lansium lappaceum), durian (Durio zibethinus), rambutan (nephelium lappaceum), manggis (Mangostana mangosteen) dan lain-lain
·  Buah-buhan semak, misal salak (Salaca edulis) dan nanas (Ananas comosus)
·  Buah-buahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa sp), dan papaya (Carica papaya)
·  Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus vulgaris), melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida)


3.      Buah Klimaterik dan Non Klimaterik
 Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi di dalam jaringan buah, buah dapat dikelompokkn menjadi buah klimakterik dan buah nonklimaterik. Pada buah-buahan yang tergolong klimaterik, lahu respirasi meningkat dengan tajam selama periode pemalangandan pada senesen. Beberapa contoh buah klimaterik misalnya apel, pisang, avokad, pepaya, tomat, dan sebagainya. Sementara itu pada buah tergolong nonklimaterik, tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir periode pematangan. Buah-buah yang tergolong nonklimaterik, misalnya jeruk (Citrus sp), nanas (Ananas comous), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius), rambutan (Nephelium lappaceum), dan sebagainya.
                       
                   
Video Pembelajaran: komoditas tanaman buah unik



 

                                                    Sumber:                   
http://catatan-mardinlover.blogspot.co.id/2016/03/teknologi-budidaya-tanaman-hortikultura.html
http://www.wartatani.com/2016/11/mengenali-jenis-jenis-tanaman-buah.html
https://pertaniansehat.com/read/2013/04/17/budidaya-pepaya-sebagai-banker-tanaman-buah-tahunan.html
Tim Penyusun. 2014. Buku Paket Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Buah, Penerbit : Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia:Jakarta